AYO BERLITERASI


A.    PENGANTAR
FORUM EKONOMI DUNIA TAHUN 2015 MENETAPKAN TENTANG KETRAMPILAN  ABAD 21, YANG TERDIRI DARI :
  1. LITERASI DASAR, meliputi : (1) literasi baca tulis, (2) literasi numerasi, (3) literasi sains, (4) literasi digital, (5) literasi finansial, serta (6) literasi budaya dan kewargaan
  2. KOMPETENSI, meliputi :  (1) berpikir kritis/memecahkan masalah, (2) kreativitas, (3) komunikasi, dan (4) kolaborasi
  3. KARAKTER, meliputi : (1) iman dan takwa, (2) rasa ingin tahu, (3) inisiatif, (4) kegigihan, (5) kemampuan beradaptasi, (6) kepemimpinan, serta (7) kesadaran sosial dan budaya
SEDANGKAN UNESCO, TELAH MENETAPKAN 4 PILAR PENDIDIKAN, YAITU :
  1. Belajar untuk mencari tahu (learning to know)
  2. Belajar untuk mengerjakan (learning to do)
  3. Belajar untuk menjadi (learning to be)
  4. Belajar untuk berhidupan bersama dalam kedamaian (learning to live together in peace)
DENGAN DEMIKIAN, TERDAPAT HUBUNGAN YANG SELARAS ANTARA  KETRAMPILAN ABAD 21 DENGAN PILAR PENDIDIKAN, DIMANA LITERASI DASAr MENUNJANG PILAR LEARNING TO KNOW, KOMPETENSI MENUNJANG PILAR LEARNING TO DO, DAN KARAKTER MENUNJANG PILAR LEARNING TO BE DAN LEARNING TO LIVE TOGETHER

B.    LITERASI

Secara umum ada 6 dasar literasi, yaitu :
  1. literasi baca tulis, merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial
  2. literasi numerik, merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan berbagai macam angka dan simbol, (b) menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk dan menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan
  3. literasi sains, merupakan pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains
  4. literasi digital, merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan konten/informasi, dengan kecakpan kognitif maupun teknikal
  5. literasi finansial, merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun  sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat
  6. literasi budaya dan kewargaan, merupakan kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa

C.    gerakan literasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015, mendorong munculnya Gerakan Literasi diantaranya :
1.    Sekolah (GLS) di Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
2.    Gerakan Indonesia Membaca (GIM) di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat,
3.    Gerakan Literasi Bangsa (GLB) di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Gerakan literasi dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip sebagai berikut :
1.    Berkesinambungan Sebagai suatu gerakan,
2.    Terintegrasi dengan program yang dilaksanakan oleh Kemendikbud dan kementerian dan/atau lembaga lain, termasuk non pemerintah.
3.    Melibatkan Semua Pemangku Kepentingan Sebagai suatu gerakan,
pada 2016 dibentuk Gerakan Literasi Nasional (GLN), yang melingkupi :
1.    gerakan literasi di sekolah, merupakan gerakan literasi yang aktivitasnya banyak dilakukan di sekolah dengan melibatkan siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan, serta orang tua
2.    gerakan literasi di keluarga, merupakan gerakan literasi yang aktivitasnya banyak dilakukan di keluarga melibatkan anak, ayah , ibu dan saudara
3.    gerakan literasi di masyarakat, merupakan gerakan literasi yang aktivitasnya banyak dilakukan di masyarakat melibatkan warga masyarakat
secara umum bentuk kegiatan literasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

LITERASI
DISEKOLAH
DIKELUARGA
DIMASYARAKAT
BACA TULIS
Tumbuhnya budaya baca-tulis di sekolah sebagai kebutuhan
meningkatnya partisipasi keluarga dalam kegiatan literasi baca-tulis
meningkatnya budaya baca-tulis di masyarakat
NUMERIK
Meningkatnya kemampuan peserta didik dalam literasi numerasi
tumbuhnya pemahaman dan kecakapan penggunaan data numerasi dalam pengambilan keputusan di keluarga
meningkatnya penggunaan numerasi di ruang publik
SAINS
Tumbuhnya kecakapan untuk menghubungkan konsep yang dipelajari di sekolah dengan konteks fenomena alam sekitarnya
meningkatnya pola komunikasi yang saintifik antara orang tua dan anak
meningkatnya inisiatif masyarakat dalam mengaplikasikan kegiatan sains
DIGITAL
Meningkatnya akses sekolah dalam menggunakan media digital dan internet
meningkatnya akses keluarga dalam menggunakan media digital dan internet
meningkatnya ketersediaan fasilitas publik yang mendukung pengembangan literasi digital
FINANSIAL
tumbuhnya partisipasi lembaga keuangan di lingkungan sekolah
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan finansial di lingkungan keluarga,
meningkatnya inklusi keuangan di masyarakat dengan pemanfaatan produk dan layanan jasa keuangan yang aman
BUDAYA DAN KEWARGAAN
Meningkatnya pemahaman dan pelaksanaan terhadap hak dan kewajiban sebagai warga sekolah
meningkatnya pemahaman dan pelaksanaan hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga
meningkatnya pemahaman dan pelaksanaan terhadap hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat

d.    PENUTUP
 LITERASI SEBAGAI SEBUAH KECAKAPAN PERLU DILAKUKAN SECARA TERUS MENERUS DAN TERFOKUS, UNTUK MEMAKSIMALKAN GERAKAN LITERASI, MAKA PERLU PENEKANAN JENIS LITERASI DITIAP JENJANG PENDIDIKAN, SBB :
1.    TINGKAT SD, LEBIH MENEKANKAN PADA LITERASI BACA TULIS DAN NUMERIK, YANG MENUNJANG KEMAMPUAN MEMBACA, MENULIS DAN BERHITUNG (CALISTUNG)
2.    TINGKAT SLTP, LEBIH MENEKANKAN PADA LITERASI SAIN DAN BUDAYA SERTA KEWARGAAN, YANG MENUNJANG KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH DAN KESADARAN AKAN HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA NEGARA

3.    TINGKAT SLTA, LEBIH MENEKANKAN PADA LITERASI DIGITAL DAN FINANSIAL, YANG MENEKANKAN PADA KEMAMPUAN PENGUASAAN TIK DAN PENGELAOLAAAN FINANSIAL

SUMBER : BUKU PETA JALAN GERAKAN LITERASI NASIONAL, 2017


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH